Kata Pengantar
Puji syukur
senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat,
Taufiq dan Inayah-Nya, sehingga makalah ini dapat selesai tepat waktu. Salawat
dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SWA, pembawa kabar
gembira dan peringatan, pembawa pelita penerang, penghulu para Nabi dan
keturunan Adam.
Makalah ini
merupakan tugas kelompok dalam rangka melengkapi tugas dalam mata kuliah Fisika
Modern adapun judul dari makalah ini yaitu “Radiasi
Benda Hitam dan Efek Compton”. Yang teridi dari poin-poin atau sub-sub
pokok bahasan yaitu, defisini radiasi benda hitam, pendapat para ahli mengenai
radiasi benda hitam, definisi efek Compton, dan pembuktian efek Compton.
Ucapan terima
kasih tak lupa penulis sampaikan kepada dosen pengampu mata kuliah, Ummu
Kalsum,S.Pd., M.Si., atas ilmu dan bimbingannya penulis menyadari bahwa makalah
ini masih bersifat sederhanaisi, susunan kalimat dan tata bahasanya. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
memperbaiki makalah ini.
Akhir kata, semoga
makalah ini dapat menambah wawasan dan memberi manfaat kepada semua pihak,
khususnya bagi mahasiswa dalam pengembangan ilmu dan pengetahuan yang
berhubungan dengan fisika modern.
Majene, 15 September 2019
Penulis
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam teori kuantum dimulai dengan
fenomena radiasi benda hitam. Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu
materi atau ruang dalam bentuk panas, partikel atau gelombang
elektromagnetik/cahaya (foton) dari sumber radiasi. Sedangkan benda hitam
adalah obyek yang menyerap seluruh radiasi elektromagnetik
yang jatuh kepadanya. Dengan kata lain, tidak ada radiasi yang dipantulkan
keluar dari benda hitam.
Apabila suatu benda dipanaskan maka akan
tampak mengeluarkan radiasi (misalnya ditandai dengan terpancarnya cahaya yang
berwarn-warni. Berbicara radiasi benda hitam, berarti akan membahas tentang
benda yang mempunyai karakteristik penyerap sempurna terhadap radiasi yang
mengenainya. Secara praktis dapat diilustrasikan benda hitam sebagai sebuah
kotak dengan lubang kecil sedemikian hingaa sembarang radiasi yang masuk benda
hitam melalui lubang kecil, akan terpantul-pantul diantara dinding bagian dalam
benda hitam dan tidak ada kemungkinan lolos keluar (karakteristik penyerap
sempurna) lewat lubang tersebut (Jasruddin
Daud Malago, 2005 : 83-84).
Dengan begitu radiasi benda hitam dapat
diartikan sebuah radiasi elektromagnetik termal yang terjadi di dalam atau di
sekitar benda dalam keadaan kesetimbangan termodinamika dengan lingkungannya
atau saat ada proses pelepasan dari benda hitam tersebut atau dengan kata lain
karakteristik penyerap sempurna terhadap radiasi yang mengenainya.
Wien pada tahun 1894, dengan gagasannya
yang masih bersifat umum. Selanjutnya, wien menyelidiki mengenai
spektrum radiasi benda hitam, sehingga wien dapat menarik kesimpulan jika
dipanaskan terus, benda hitam akan memancarkan radiasi kalor yang puncak
spektrumnya memberikan warna-warna tertentu. Warna spektrum bergantung
pada panjang gelombangnya, dan panjang gelombang ini akan bergeser sesuai
suhu benda. Jika suatu benda dipanaskan maka benda akan memancarkan radiasi
kalor, pada suhu rendah radiasi gelombang elektromagnet yang dipancarkan
intensitasnya rendah, pada suhu yang lebih tinggi dipancarkan sinar inframerah
walaupun tidak terlihat tetapi dapat kita rasakan panasnya, pada suhu lebih
tinggi lagi benda mulai berpijar merah ( ± 1000oC ), dan berwarna kuning
keputih- putihan pada suhu (± 2000o C).
Hukum perpindahan Wien ini menjelaskan
tentang bagaimana spektrum radiasi benda-benda hitam pada suhu berapapun
berkolerasi dengan spektrum pada suhu yang lainnya. Jadi, apabila mengetahui
bentuk spektrum pada suatu suhu, maka bentuk spektrum pada suhu yang lainnya
dapat dihitung juga. Intensitas dari spektrum dapat dinyatakan sebagai fungsi
panjang gelombang ataupun fungsi frekuensi. Sebuah akibat dari hukum
perpindahan Wien adalah panjang gelombang ketika instensitas per satuan panjang
gelombang dari radiasi yang dihasilkan benda hitam ketika maksimum.
Pada tahun 1900 Reyleigh dan Jeans
mengembangkan teori dari hukum pergeseran Wien yang berlaku untuk panjang
gelombang yang lebih panjang. Teori Rayleigh-Jeans cocok dengan spektrum
radiasi benda hitam untuk panjang gelombang yang panjang, dan menyimpang
untuk panjang gelombang yang pendek.
Pada tahun 1900, Max
Plank secara cerdas menemukan rumus dengan cara interpolasi (fitting) antara
rumus Wein dan Rayleigh-Jeans.
Max Planck mengemukakan bahwa
sebuah atom yang bergetar hanya dapat menyerap atau memancarkan energi kembali
dalam bentuk buntelan-buntelan atau energi (yang disebut kuanta). Jika energi
kuanta berbanding lurus dengan frekuensi radiasi, maka bila frekuensinya
meningkat, energinya akan turut pula menjadi besar ; tetapi karena tidak
satupun gelombang yang dapat memiliki energi melebihi kT, maka tidak ada
gelombang berdiri yang energi kuantumnya lebih besar daripada kT. Itu secara
efektif membatasi intensitas radiant frekuensi-tinggi (Panjang gelombang
pendek), dan dengan demikian memecahkan persoalan bencana ultraviolet (Kenneth
S. Krane, 2014 : 94-95).
Cara lain radiasi berinteraksi dengan atom
adalah memalui efek Compton. Efek Compton ditemukan oleh Authur Holly Compton
pada tahun 1923. Efek Compton merupakan salah satu eksperimen yang memberikan
bukti paling nyata tentang keberadaan sifat partikel dari radiasi. Dimana
radiasi dihamburkan oleh elektron hamper bebas yang terkait lemah pada atomnya.
Sebagian energi radiasi diberikan kepada elektron, sehingga terlepas dari atom
; energi yang sisa diradiasikan kembali sebagai radiasi elektromagnetik.
Menurut gambaran gelombang, energi radiasi yang dipancarkan itu lebih kecil
daripada energi radiasi yang datang (selisihnya berubah menjadi energi kinetik
elektron). Hal ini menyebabkan foton yang terhambur akan memiliki frekuensi
yang lebih kecil atau panjang gelombang yang lebih besar daripada foton yang datang.
Proses hamburan ini
dianalisis sebagai suatu interaksi (“tumbukan” dalam pengertian partikel secara
klasik) antara sebuah foton dan sebuah elektron, yang dianggap diam.
BAB IV
PENUTUP
Penelitian
tentang radiasi benda hitam melibatkan banyak sekali ilmuwan, diantanya : hukum
pergeseran Wien (1894), hukum Rayleigh-Jeans (1900), dan teori Max Planck
(1900).
Efek
Compton adalah peristiwa hamburan yang timbul jika radiasi (sinar x)
berinteraksi dengan partikel (elektron). Analisa efek Compton dapat diamati
pada peristiwa tumbukan foton dengan elektron.
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan kepada
pembaca adalah agar makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi pembaca
terkhususnya dalam bidang fisika mengenai fisika modern. Selain itu, agar lebih
mudah memahami materi yang penulis sampaikan diharapkan kepada pembaca Perlu adanya suatu percobaan agar materi dari konsep radiasi benda
hitam dan efek compton dapat di mengerti dengan optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Indrajit,
Dudi. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Fisika. Jakarta : Setia Purna Invers, PT.
Malago,
Jasruddin Daud. 2005. Pengantar Fisika Modern. Makassar : Badan Penerbit
Universitas Negeri Makassar.
Krane,
S. Kenneth. 2014. Fisika Modern. Jakarta : Universitas Indonesia (UI-Press).
Anonim.
2019. Hukum Pergeseran Wien Astronomi Benda Hitam, (online). http://fisikastudycenter.com/astronomi/322-hukum-pergeseran-wien-astronomi-benda-hitam
diakses pada tanggal 13 September 2019.
Maslina,
Lidia. 2017. Teori Radiasi Planck : Persamaan, Contoh Soal dan Pembahasannya,
(Online). https://materiipa.com/teori-radiasi-planck
diakses pada tanggal 13 September 2019.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar