1. PENGGOLONGAN
BENDA BERDASARKAN SIFAT KEMAGNETANNYA
Magnet
adalah suatu benda yang dapat menarik benda-benda yang terbuat dari besi, baja,
dan logam-logam tertentu. Magnet yang pertama kali ditemukan berupa batuan.
Batu magnet ini ditemukan di Magnesia (Asia kecil) dekat Yunani. Benda-benda di
sekitar kita dikelompokkan menjadi tiga golongan yaitu ferromagnetik,
paramagnetik, dan diamagnetik. Ferromagnetik adalah
benda-benda yang dapat ditarik dengan kuat oleh magnet, misalnya besi, baja,
nikel, dan kobalt. Paramagnetik adalah benda-benda yang
ditarik lemah oleh magnet, misalnya platina dan alumunium. Sedangkan diamanetik adalah
benda-benda yang tidak ditarik oleh magnet, misalnya seng dan bismut.
Magnet memiliki sifat-sifat
antara lain: dapat menarik benda logam tertentu, gaya tarik magnet terbesar
terletak pada kedua kutubnya, selalu menunjukkan arah utara dan selatan,
memiliki dua kutub magnet, kutub-kutub magnet berlainan jenis tarik-menarik,
dan kutub-kutub magnet yang sejenis tolak-menolak.
2. MEMBUAT
MAGNET
Berdasarkan asalnya magnet
ada dua macam, yaitu magnet alam (dari alam) dan magnet buatan. Cara membuat
magnet:
a. Dengan
cara menggosok
Saat
membuat magnet dengan cara menggosok maka hal yang perlu diperhatikan adalah
penggosokan harus searah (teratur) tidak boleh bolak-balik.
b. Dengan
arus listrik
c. Dengan
Induksi magnetic
Magnet
dapat menarik benda logam tertentu karena susunan magnet elementer didalam
magnet itu tersusun teratur. Bila kita bisa membuat susunan magnet elementer
teratur maka kita bisa membuat magnet.
3.
TEORI KEMAGNETAN BUMI
Jarum kompas selalu
menunjuk arah utara dan selatan disebabkan karena tertarik oleh kutub selatan
dan kutub utara magnet bumi. Kutub utara jarum kompas tertarik oleh kutub selatan
magnet Bumi yang berada disekitar kutub utara Bumi. Sedangkan kutub selatan
jarum kompas tertarik oleh kutub utara magnet Bumi yang terdapat di sekitar
kutub selatan Bumi.
Kutub
utara dan kutub selatan magnet Bumi tidak berimpit dengan kutub utara dan kutub
selatan Bumi. Hal ini menyebabkan kutub utara dan kutub selatan magnet jarum
kompas tidak menunjukkan arah utara dan selatan geografis, sehingga membentuk
sebuah sudut yang disebut sudut deklinasi (D). Sudut deklinasi adalah
sudut yang dibentuk oleh kutub utara-selatan jarum kompas terhadap arah utara
dan selatan geografis.
Pola garis-garis gaya magnetik yang dibentuk
oleh kemagnetan bumi
Medan Magnet Bumi
Di
daerah yang tepat di atas garis katulistiwa, posisi jarum kompas dalam keadaan
seimbang. Namun jika kompas dibawa ke kutub Bumi, posisi jarum kompas akan
condong ke atas atau ke bawah. Ketika dibawa mendekati kutub utara Bumi, kutub
utara jarum kompas condong ke bawah karena tertarik oleh kutub selatan magnet
Bumi. Sedangkan ketika dibawa mendekati kutub selatan Bumi, kutub selatan jarum
kompas akan condong ke bawah karena tertarik oleh kutub utara magnet Bumi.
Kemiringan jarum kompas tersebut membentuk sudut inklinasi. Sudut
Inklinasi adalah sudut yang dibentuk oleh jarum kompas terhadap permukaan
Bumi.
4. MEDAN
MAGNETIK
Besi
dapat tertarik oleh magnet karena adanya gaya magnetik. Gaya tarik magnet
terhadap besi ini semakin jauh semakin kecil, dan pada suatu saat nol. Selama
besi masih dapat tertarik oleh magnet berarti besi tersebut masih berada dalam
medan magnetik. Medan magnetik adalah daerah di sekitar magnet
di mana benda dipengaruhi oleh gaya magnetik.
Dapat diketahui bahwa pola
medan magnetik tersebut berbentuk garis lengkung dari kutub utara ke kutub
selatan, (Menurut kesepakatan, arah medan magnetik berasal dari kutub utara
menuju kutub selatan magnetik).
5.
MEDAN MAGNETIK DI SEKITAR KAWAT BERARUS LISTRIK
Kumparan kawat berinti besi
yang dialiri listrik dapat menarik besi dan baja. Hal ini menunjukkan bahwa
kumparan kawat berarus listrik dapat menghasilkan medan magnetik. Medan
magnetik juga dapat ditimbulkan oleh kawat penghantar lurus yang dialiri
listrik. Hal pertama diselidiki oleh Hans Christian Oersted (1777-1851) dengan
percobaan sebagai berikut.
Percobaan
Oersted
Berdasarkan hasil percobaan
tersebut terbukti bahwa arus listrik yang mengalir dalam kawat penghantar itu
menghasilkan medan magnetik, atau di sekitar kawat berarus listrik terdapat
medan magnetik. Pada saat arus listrik yang mengalir dalam penghantar
diperbesar, ternyata kutub utara jarum kompas menyimpang lebih jauh. Hal ini
berarti semakin besar arus listrik yang digunakan, semakin besar medan magnet
magnetik yang dihasilkan.
Arah
medan magnetik di sekitar kawat penghantar lurus berarus listrik dapat
ditentukan dengan kaidah tangan kanan. Jika arah ibu jari menunjukkan arah arus
listrik (I), maka arah keempat jarimu yang lain menunjukkan arah medan
magnetik (B). Kaidah tangan kanan ini juga dapat digunakan untuk
menentukan arah medan magnetik pada penghantar berbentuk lingkaran yang dialiri
listrik.
Ujung kumparan yang pertama
ksli mendapat arus listrik dijadikan pedoman untuk menentukan letak kutub-kutub
magnet. Caranya, genggamlah ujung kumparan yang pertama kali teraliri arus
listrik dengan posisi jari tangan kanan sesuai dengan letak kawat pada inti
besi. Apabila kawat itu berada di depan inti besi, letakkan telapak tangan
menghadap ke depan, kemudian genggamlah kumparan berinti besi itu.
Kaidah
Tangan Kanan
Letak kutub utara magnet
ditunjukkan oleh arah ibu jari, sedangkan arah sebaliknya menunjukkan kutub
selatan. Jika kawat penghantar yang pertama kali teraliri arus listrik berada
di belakang inti besi, maka hadapkan telapak tanganmu ke belakang, kemudian
genggamlah kumparan kawat itu. Dengan cara yang sama kamu dapat menentukan
letak kutub utara dan kutub selatan magnet.
6.
ELEKTROMAGNET
Elektromagnet adalah magnet
yang terjadi karena aliran listrik pada kumparan berinti besi. Elektromagnet
ini memiliki beberapa kelebihan dibanding magnet permanen. Kelebihan-kelebihan
tersebut antara lain:
1.
Sifat kemagnetannya dapat
diperbesar dengan cara memperbanyak jumlah liitan atau memperbesar arus listrik
2.
Sifat kemagnetannya dapat
dihilangkan dengan cara memutus arus listrik, dan dapat ditimbulkan kembali
dengan cara meyambung arus listrik
3.
Kutub-kutub magnetnya dapat
ditukar dengan cara mengubah arah arus listrik.
Peralatan sehari-hari yang
berprinsip pada elektromagnet antara lain: telepon, bel listrik, alat ukur
listrik, dan alat pengangkat besi.
7. GAYA LORANTZ
Gaya Lorentz terjadi
apabila kawat penghantar berarus listrik berada di dalam medan magnetik. Besar
gaya Lorentz bergantung pada besar medan magnetik, panjang penghantar, dan
besar arus listrik yang mengalir dalam kawat penghantar.
Arah
gaya Lorentz dapat ditentukan dengan menggunakan kaidah tangan kanan. Jika ibu
jari menunjukkan arah arus listrik (I) dan jari telunjuk menunjukkan
arah medan magnetik (B), maka jari tengah menunjukkan arah gay Lorentz (F).
Peralatan dalam kehidupan
sehari-hari yang memanfaatkan gaya Lorentz antara lain: bor listrik, kipas
angin, blender, mikser, alat pengering rambut, mesin penyedot debu, dan mesin
cuci.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar