THIS IS ABOUT EDUCATION

MOHON MAAF JIKA ADA KESALAHAN DALAM PENULISAN, JANGAN LUPA COMMENT, AND SHARE. SEMOGA BERMANFAAT. TERIMAKASIH ^_^

Kamis, 10 Oktober 2019

Makalah Model Pembelajaran

KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan begitu banyak nikmat yang mana makhluk-Nya pun tidak akan menyadari begitu banyak nikmat yang telah didapatkan dari Allah SWT. Selain itu, kami juga merasa sangat bersyukur karena telah mendapatkan hidayah-Nya baik kesehatan maupun pikiran.                       
Dengan nikmat dan hidayah-Nya pula kami dapat menyelesaikan penulisan tugas mata kuliah  TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN dengan topik  inti “ Model Pembelajaran ” ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Kartika Hajati, M.Pd. Selaku  dosen pengampu mata  kuliah TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN serta semua pihak yang turut membantu proses penyusunan makalah ini.
            Kami menyadari makalah ini masih bersifat sederhana dan terbatas baik isi maupun kajiannya.Oleh karena itu,diperlukan saran dan kritik guna memperbaiki penyusunan makalah selanjutnya.
            Demikian,  semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan memberi manfaat bagi pembaca dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkaitan dengan  pengantar pendidikan.

                     Majene,  18  Desember  2018


                                                                      Penulis



                                                                     BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
            Pembelajaran suatu kegiatan yang dirancang oleh guru agar siswa melakukan kegiatan belajar , untuk mencapai tujuan atau kompetensi yang diharapkan dalam merancang kegiatan pembelajaran ini, seorang guru semestinya memahami karakteristik siswa, tujuan pembelajran, yang ingin dicapai atau kompetensi yang harus dikuasai siswa, materi ajar yang akan disajikan, dan cara yang digunakan terus mengemas penyajian materi serta penggunaan bentuk dan jenis penilaian yang akan dipiih untuk melakukan mengukuran terhadap ketercapaian tujuan pembelajaran atau kompetensi yang telah dimiliki siswa.
            Berkaitan dengan cara atau metode apa yang akan dipilih dan digunakan dalam kegiatan pembelajaran , seorang guru harus terlebih dahulu memahami berbagai pendakatan, strategi, dan model pembelajaran. Pemahaman tentang hal ini akan memberikan tuntutan kepada guru untuk dapat memilah , memilih, dan menetapkan dengan tepat metode pmbelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran.
            Perlu dipahami bahwa setiap pendekatan pembelajaran memiliki pandangan yang berbeda tentang konsepsi dan makna pembelajaran, pandangan tentang guru , dan pandangan tentang siswa, perbedaan inilah kemudian mengakibatkan strategi dan model pembelajaran yang dikembangkan menjadi berbeda juga, sehingga proses pembelajaran akan berbeda walaupun strategi pembelajaran sama. Dalam makalah ini kami menekankan model pembelajaran PJBL  yang membahas tentang model belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata.
 
B.      Rumusan Masalah  
1.     Apa  pengertian pembelajaran ?
2.  Apa pengertian model pembelajaran?
3.     Apa ciri-ciri khusus model pembelajaran?
4.      Apa saja macam-macam model pembelajaran ?

C.      T ujuan  
1.      Mengetahui definisi pembelajaran.
2.        Mengetahui definisi model pembelajaran
3.    Mengetahui ciri-ciri khusus model pembelajaran
4.       Mengetahui macam-macam model pembelajaran.











BAB II
PEMBAHASAN
A.      MODEL PEMBELAJARAN
 1.      Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu  istilah yang memiliki keterkaitan yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain dalam proses pendidikan. Pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menciptakan suasana atau memberikan pelayanan agar siswa belajar. Untuk itu, harus dipahami bagaimana siswa memperoleh pengetahuan dari kegiatan belajarnya. Menurut Sudjana (2000) dalam Sugihartono, dkk (2007:80) pembelajaran merupakan setiap upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik yang dapat menyebabkan peserta didik melakukan kegiatan belajar. Sedangkan Nasution (2005) dalam Sugihartono, dkk (2007:80) mendefenisikan pembelajaran sebagai suatu aktifitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkan dengan anak didik sehingga terjadi proses belajar. Lingkungan dalam hal ini tidak hanya ruang belajar, tetapi juga meliputi guru, alat peraga, perpusakaan, laboratorium, dan sebagainya yang relevan dengan kegiatan belajar siswa.
Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono dalam Syaiful Sagala (2006:62) pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain intruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan 10 sumber belajar. Pembelajaran sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreatifitas berfikir yang dapat meningkatkan kemampuan berfikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkontruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran.
2.      Pengertian Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedomandalam merencanakan pembelajaran di kelas. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan termasuk didalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas (Arends dalam Trianto, 2010:51). Sedangkan  menurut Joyce & Weil (1971) dalam Mulyani Sumantri , dkk (1999:42) model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar  untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu, dan memiliki fungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktifitas belajar mengajar.  
Berdasarkan dua pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan para guru dalam merancang dan melaksanakan proses belajar mengajar.
Menurut Trianto (2010:53) fugsi model pembelajaran adalah sebagai pedoman bagi perancang dan para guru dalam melaksanakan pembelajaran. Untuk memilih model ini sangat dipengaruhi oleh sifat dari materi yang akan diajarkan, dan juga dipengaruhi oleh tujuan yang akan dicapai dalam pengajaran tersebut serta tingkat kemampuan peserta didik.

B.       CIRI-CIRI KHUSUS MODEL PEMBELAJARAN
1.      Rasional teoretis logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangannya. Model pembelajaran mempunyai teori berfikir yang masuk akal. Maksudnya para pencipta atau pengembang membuat teori dengan mempertimbangan teorinya dengan kenyataan sebenarnya serta tidak secara fiktif dalam menciptakan dan mengembangkannya.
2.      Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar(tujuan pembelajaran yang akan dicapai). Model pembelajaran mempunyai tujuan yang jelas tentang apa yang akan dicapai, termasuk didalamnya apa dan bagaimana siswa belajar dengan baik serta cara memecahkan suatu masalah pembelajaran.
3.      Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar maodel tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil. Model pembelajaran mempunyai tingkah laku mengajar yang diperlukan sehingga apa yang menjadi cita-cita mengajar selama ini dapat berhasil dalam pelaksanaannya.
4.       Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai. Model pembelajaran mempunyai lingkungan belajar yang kondusif serta nyaman, sehingga suasana belajar dapat menjadi salah satu aspek penunjang apa yang selama ini menjadi tujuan pembelajaran.
Pada akhirnya setiap model pembelajaran memerlukan sstem pengelolaan lingkungan belajar yang berbeda. Setiap pendekatan memberikan peran yang berbeda kepada siswa, pada ruang fisik, dan pada sistem sosial kelas.  
(Pengembangan Model Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar Siswa,2017:40-43)

C.      MACAM-MACAM MODEL PEMBELAJARAN

1.        Examples Non Examples
Model pembelajaran Examples Non Examples sesuai dengan pendapat Buehi (1996) yang dikutip dari Apariani dkk, (2010:20) dijelaskan sebagai suatu taktik yang tepat diterapkan atau digunakan dalam mengajarkan suatu definisi konsep.
Taktok yang dimaksud disini memiliki tujuan untuk mempermudah para siswa dengan cepat memahami suatu  definisi konsep dengan menggunakan dua buah hal. Yang pertama adalah examples dan yang kedua adalah non examples yang sesuai dengan definisi konsep yang hendak diajarkan guru kepada siswa dengan cara meminta siswa untuk melakukan klasifikasi atau penggolongan dari examples maupun dari non examples.
Examples memberi sebuah gambaran dari sesuatu yang menjadi contoh sesuai materi yang sedang dibahas, sedangkan non examples memberi sebuah gambaran terhadap sesuatu yang bukan merupakan contoh dari materi dibahas.
Definisi dari Model Examples non examples yang dikutip dari Roestiyah (2001:73) didefinisikan sebagai model pembelajaran yang mempersiapkan dan menggunakan gambar atau diagram maupun tabel yang telah disesuaikan dengan materi bahan ajar dan kompetensi dasar, maupun penyajian gambar dapat ditempel atau ditampilkan menggunakan LCD atau OHP.
Sumber:http://www.infoduniapendidikan.com/2015/06/pengertian-dan-langkah-model-pembelajaran-example-non-example.html

Langkah dalam menerapkan Examples Non Examples sebagai berikut:
a.       Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran
b.      Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP
c.       Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada peserta didik untuk memperhatikan/menganalisa gambar
d.      Melalui diskusi  kelompok 2-3 orang  peserta didik,hasil daskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada  kertas  
e.        Melalui dari komentar /hasil diskusi peserta didik, guru memjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai .
(Pengembangan Model Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar Siswa,2017:44)

2.        Picture and pictur
 Model pembelajaran picture and picture merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran picture and picture ini dapat digunakan dalam berbagai mata pelajaran dan tentunya dengan kemasan dan kreatifitas guru. Sejak di populerkan sekitar tahun 2002, model pembelajaran ini mulai menyebar di kalangan guru di Indonesia. Dengan menggunakan model pembelajaran tertentu, maka pembelajaran menjadi menyenangkan. Selama ini hanya guru sebagai aktor di depan kelas, dan seolah-olah gurulah sebagai satu-satunya sumber belajar.
Model pembelajaran picture and picture merupakan sebuah model dimana guru menggunakan alat bantu atau media gambar untuk menerangkan sebuah materi atau memfasilitasi siswa untuk aktif belajar. Dengan menggunakan alat bantu atau media gambar, diharapkan siswa mampu mengikuti pelajaran dengan fokus yang baik dan dalam kondisi yang menyenangkan. Sehingga apapun pesan yang disampaikan bisa diterima dengan baik dan mampu meresap dalam hati, serta dapat diingat kembali.
 Pembelajaran ini memiliki ciri Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan.  Inovatif setiap pembelajaran harus memberikan sesuatu yang baru, berbeda dan selalu menarik minat peserta didik. Dan Kreatif, setiap pembelajarnya harus menimbulkan minat kepada peserta didik untuk menghasilkan sesuatu atau dapat menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan metode, teknik atau cara yang dikuasai oleh siswa itu sendiri yang diperoleh dari proses pembelajaran.
 Sesuai dengan namanya, tipe ini menggunakan media gambar dalam proses pembelajaran yaitu dengan cara memasang / mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis. Melalui cara seperti ini diharapkan siswa mampu berpikir dengan logis sehingga pembelajaran menjadi bermakna.
Sumber:https://www.kompasiana.com/munasaroh/59c38153298f391609680442/metode-pembelajaran-picture-and-picture-dan-prakteknya-dalam-pembelajaran-kurtilas?page=all
Langkah dalam menerapkan Picture and Picture sebagai berikut:
a.       Guru menyampaikan kontemporer yang ingin dicapai
b.      Guru menyampaikan materi sebangai  pengantar
c.       Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi
d.      Guru menunjuk/memanggil peserta didik secara bergantian memasang /mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis
e.       Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut.
(Pengembangan Model Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar Siswa,2017:45)

3.      Concept Sentence
            Kiranawati (2007:8) mendefinisikan consept sentence merupakan model pembelajaran yang menekankan pada siswa dibentuk kelompok heterogen kemudian setiap kelompok yang sudah dibentuk masing-masing membuat kalimat dengan minimal 4 kata kunci sesuai materi yang disajikan. Pendapat serupa juga dikemukakan oleh Erman (2009:5) memberi definisi model consept sentence adalah model pembelajaran dengan cara siswa dibentuk berkelompok dan membuat kalimat dengan minimal 4 kata kunci sesuai dengan materi yang disajikan oleh guru.
            Model consept sentence prosedurnya adalah model pembelajaran dengan penyampaian kompetensi, sajian materi, membentuk kelompok heterogen, guru menyiapkan kata kunci sesuai materi bahan ajar, tiap kelompok membuat beberapa kalimat berdasarkan kata kunci, presentasi (Herdiyan, 2009:10). Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan model consept sentence adalah model pembelajaran yang dalam pelaksanaannya siswa dibentuk berkelompok, kemudian tiap kelompok membuat atau menentukan minimal 4 kata kunci, setelah menentukan kata kunci kemudian siswa membuat kalimat berdasarkan kata kunci yang sudah disiapkan.
            Model pembelajaran concept sentence didasarkan pada teori behavioristik dan teori perkembangan kognitif siswa. Menurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Salah satu tokoh aliran behavioristik yaitu Skinner menjelaskan bahwa dalam konsep belajar hubungan antara stimulus dan respon yang terjadi merupakan akibat yang terjadi melalui interaksi dalam lingkungannya, yang kemudian akan menimbulkan perubahan tingkah laku.
 Stimulus-stimulus yang diberikan kepada seseorang akan saling berinteraksi dan interaksi antara stimulus-stimulus tersebut akan mempengaruhi bentuk respon yang akan diberikan. Faktor yang juga dianggap penting oleh aliran behavioristik adalah faktor penguatan (reinforcement). Penguatan adalah apa saja yang dapat memperkuat timbulnya respon (Budiningsih, 2005:20). Bila penguatan ditambahkan (positive reinforcement) maka respon akan semakin kuat. Begitu juga jika penguatan dikurangi (negative reinforcement) respon pun akan tetap dikuatkan. Keduanya bertujuan untuk memperkuat respon. Namun bedanya apabila penguat positif itu ditambah, sedangkan penguat negatif dikurangi untuk memperkuat respon.
 Teori belajar behavioristik adalah teori perubahan perilaku yang dapat diamati, diukur dan dinilai secara konkret. Teori ini mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat mekanistis, menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon, menekankan pentingnya latihan, mementingkan mekanisme hasil belajar, mementingkan peranan kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh adalah munculnya perilaku yang diinginkan. Teori ini mendukung pembelajaran dengan menggunakan model concept sentence berbantuan flash card karena siswa akan dirangsang dengan kartu bergambar yang berisi kata kunci dan menghasilkan tulisan deskripsi sebagai respon.
            Sedangkan menurut teori perkembangan kognitif, seseorang membangun kemampuan kognitif melalui tindakan yang termotivasi dengan sendirinya terhadap lingkungan. Terdapat empat periode perkembangan kognitif yang dilalui siswa yaitu tahap sensorimotor (0-2 tahun), pra-operasional (2-6 tahun), operasional konkret (7-11 tahun), dan operasional formal (12 tahun ke atas). Berdasarkan tahapan tersebut, siswa kelas II sekolah dasar yang rata-rata berumur antara 6 hingga 8 tahun berada pada tahap operasional konkret. Siswa yang berada pada tahap operasional konkret mempunyai cara berpikir yang masih konkret dan belum mampu menangkap abstrak.
Sumber:https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2016/01/08/model-pembelajaran-concept-sentence/
Langkah dalam menerapkan  Concept Sentence adalah sebagai berikut:
            a.       Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
            b.      Guru menyajikan materi secukupnya.
            c.       Guru membentuk kelompok yang angggotnya ± 4 orang secara heterogen
            d.      Guru menyajikan beberapa kata kunci sesuai  materi yang disajikan.
            e.       Tiap kelompok disuruh membuat beberapa kalimat dengan mengunakkan minimal 4 kata 
                   kunci setiap kalimat.
(Pengembangan Model Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar Siswa,2017:58)

4.      Scramble
     Model Pembelajaran Kooperatif Scramble adalah pembelajaran secara berkelompok dengan mencocokkan kartu pertanyaan dan kartu jawaban yang telah disediakan sesuai dengan soal.( Fadmawati,2009).  Sedangkan menurut Soeparno (1998:60) berpendapat bahwa metode scramble adalah salah satu permainan bahasa, pada hakikatnya permainan bahasa merupakan suatu aktifitas untuk memperoleh keterampilan tertentu dengan cara menggembirakan. Harjasurjana dan Mulyati dalam Rahayu (2007) “Mengemukakan bahwa Istilah “Scramble” di pinjam dari bahasa inggris yang berarti perbuatan, pertarungan, perjuangan.” Istilah ini digunakan untuk sejenis permainan kata, dimana permainan menyususn huruf huruf yang telah diacak susunannya menjadi suatu kata yang tepat. Menurut Hesti Damayanti (2010: 3-4), Model pembelajaran scramble adalah model pembelajaran yang menggunakan penekanan latihan soal yang dikerjakan secara berkelompok yang memerlukan adanya kerjasama antar anggota kelompok dengan berfikir kritis sehingga dapat lebih mudah dalam mencari penyelesaian soal.
                                               Sumber:https://modelpembelajaran1.wordpress.com/2016/02/20/langkah-langkah-model-pembelajaran-scramble/
             Langkah dalam menerapkan scramble adalah sebagai berikut:
        a.       Buatlah pertanyaan yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
        b.      Buatlah jawaban yang  diacak hurufnya
        c.       Guru menyajikan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai
        d.      Membagikan lembar kerja sesuai contoh.
(Pengembangan Model Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar Siswa,2017:58)

5.      Explicit Instruction
            Model pembelajaran Explicit Intruction (pengajaran langsung) merupakan suatu pendekatan yang dirancang untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedur dan pengetahuan  deklaratif  yang dapat diajarkan dengan pola selangkah demi selangkah (Suyatno, 2009:127).
Menurut Arends (dalam Trianto, 2009:41) model pembelajaran explicit instruction adalah suatu pendekatan pembelajaran yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola selangkah demi selangkah.
             Selain itu, Rosenhina, dkk (dikutip  Yasa, 2012) mengemukakan bahwa  Explicit Intruction merupakan suatu model pembelajaran secara langsung agar siswa dapat memahami serta benar-benar mengetahui pengetahuan secara menyeluruh dan aktif dalam suatu pembelajaran. Menurut Archer & Hughes (dalam Huda, 2013: 186): Strategi Explicit Instruction adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa. Strategi ini berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dan dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah.Strategi ini sering dikenal dengan Model Pengajaran Langsung.
             Explicit Instruction,menurut Kardi (dalam Huda, 2013: 186), dapat berbentuk “ceramah, demonstrasi, pelatihan atau praktik, dan kerja kelompok”.
            Arend dalam Trianto (2010:41) menjelaskan bahwa model Explicit Intruction disebut juga dengan direct instruction merupakan salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan procedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah.
            Kemudian Anurrahman (2009:169) mengemukakan bahwa Explicit Intruction atau yang dikenal sebagai pengajaran langsung merupakan suatu model dimana kegiatan terfokus pada aktivitas-aktivitas akademik sehingga di dalam implementasi kegiatan pembelajaran guru melakukan kontrol yang ketat terhadap kemajuan siswa, pendayagunaan waktu serta iklim kelas yang dikontrol secara ketat pula.
 Sumber:http://abdulgopuroke.blogspot.com/2017/03/model-pembelajaran-explicit-instruction.html
      Langkah dalam menerapkan Explicit Instruction adalah sebagai berikut
            a.       Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan  peserta didik
            b.      Mendemostrasikan pengetahuan dan keterampilan
            c.       Membimbing pelatihan
            d.      Mengecek pemahaman dan memberikan umpam balik
            e.       Memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan

(Pengembangan Model Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar Siswa,2017:58)





BAB III
PENUTUP
A.  KESIMPULAN
 Model-model pembelajaran merupakan kerangka konseptual sedangkan strategi lebih menekankan pada penerapannya di kelas sehingga model-model pembelajaran dapat digunakan sebagai acuan pada kegiatan perancangan kegiatan yang sistematik dalam mengkomunikasikan isi pelajaran kepada siswa untuk siswa mengerti . Pendekatan pembelajaran memiliki banyak sekali definisi namun masing-masing masih memiliki hubungan. Pada model – model pembelajaran yang kita bahas ada 5 yaitu :  Examples non examples, picture and picture, consept sentence, Scramble, explicit instruction
B.      SARAN
 Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa dalam pembahasan masih terdapat kekurangan baik dari substansi materi maupun contoh dari setiap materi yang dibahas.  Penulis menyarankan kepada guru maupun calon guru untuk menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan, dan sesuai dengan kadaan siswa.
 Dalam penulisan makalah ini juga masih terdapat kekurangan lain, oleh karena itu saran dan kritik sangat penulis butuhkan dalam memperbaiki makalah berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat khususnya untuk penulis dan umumnya untuk pembaca.




DAFTAR PUSTAKA

H. Darmadi. 2017. Pengembangan Model Dan Metode Pembelajaran Dalam Dinamika Belajar                           Siswa. Yogyakarta. Budi Utama

Anonim. 2015. Pengertian dan Lagkah Model Pembelajaran Example Non Example (online),
Munasaroh. Metode Pembelajaran Picture and Picture dan Prakteknya dalam Pembelajaran Kurtilas (online),
Biyasa Bagawana. 2016. Model Pembelajaran Concept Sentence (online),
Gopuroke Abdul. 2017. Model Pembelajaran Explicit Instruction (online),

Anonim. 2016. Langkah-langkah Model Pembelajaran Scramble (online),

Tidak ada komentar:

Materi Elektronika