KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan begitu banyak nikmat yang mana makhluk-Nya pun
tidak akan menyadari begitu banyak nikmat yang telah didapatkan dari Allah
SWT. Selain itu, kami juga merasa sangat bersyukur karena telah mendapatkan
hidayah-Nya baik kesehatan maupun pikiran.
Dengan nikmat dan hidayah-Nya pula
kami dapat menyelesaikan penulisan tugas mata kuliah TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN dengan
topik inti “ Model Pembelajaran ” ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Kartika Hajati,
M.Pd. Selaku dosen
pengampu mata kuliah TEORI BELAJAR DAN
PEMBELAJARAN serta semua pihak yang turut membantu proses penyusunan makalah
ini.
Kami menyadari makalah ini masih
bersifat sederhana dan terbatas baik isi maupun kajiannya.Oleh karena
itu,diperlukan saran dan kritik guna memperbaiki penyusunan makalah
selanjutnya.
Demikian, semoga makalah
ini dapat menambah wawasan dan memberi manfaat bagi pembaca dalam pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkaitan dengan pengantar pendidikan.
Majene, 18 Desember
2018
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pembelajaran
suatu kegiatan yang dirancang oleh guru agar siswa melakukan kegiatan belajar ,
untuk mencapai tujuan atau kompetensi yang diharapkan dalam merancang kegiatan
pembelajaran ini, seorang guru semestinya memahami karakteristik siswa, tujuan
pembelajran, yang ingin dicapai atau kompetensi yang harus dikuasai siswa,
materi ajar yang akan disajikan, dan cara yang digunakan terus mengemas
penyajian materi serta penggunaan bentuk dan jenis penilaian yang akan dipiih
untuk melakukan mengukuran terhadap ketercapaian tujuan pembelajaran atau
kompetensi yang telah dimiliki siswa.
Berkaitan
dengan cara atau metode apa yang akan dipilih dan digunakan dalam kegiatan
pembelajaran , seorang guru harus terlebih dahulu memahami berbagai pendakatan,
strategi, dan model pembelajaran. Pemahaman tentang hal ini akan memberikan
tuntutan kepada guru untuk dapat memilah , memilih, dan menetapkan dengan tepat
metode pmbelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran.
Perlu
dipahami bahwa setiap pendekatan pembelajaran memiliki pandangan yang berbeda
tentang konsepsi dan makna pembelajaran, pandangan tentang guru , dan pandangan
tentang siswa, perbedaan inilah kemudian mengakibatkan strategi dan model
pembelajaran yang dikembangkan menjadi berbeda juga, sehingga proses
pembelajaran akan berbeda walaupun strategi pembelajaran sama. Dalam makalah
ini kami menekankan model pembelajaran PJBL yang membahas tentang model belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam
mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya
dalam beraktivitas secara nyata.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pembelajaran ?
2. Apa pengertian
model pembelajaran?
3. Apa ciri-ciri khusus model
pembelajaran?
4. Apa saja macam-macam model
pembelajaran ?
C.
T ujuan
1. Mengetahui definisi pembelajaran.
2. Mengetahui definisi model pembelajaran
3. Mengetahui
ciri-ciri khusus model pembelajaran
4.
Mengetahui
macam-macam model pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
MODEL
PEMBELAJARAN
Pembelajaran merupakan
suatu istilah yang memiliki keterkaitan
yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain dalam proses
pendidikan. Pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menciptakan
suasana atau memberikan pelayanan agar siswa belajar. Untuk itu, harus dipahami
bagaimana siswa memperoleh pengetahuan dari kegiatan belajarnya. Menurut Sudjana
(2000) dalam Sugihartono, dkk (2007:80) pembelajaran merupakan setiap upaya
yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik yang dapat menyebabkan peserta
didik melakukan kegiatan belajar. Sedangkan Nasution (2005) dalam Sugihartono,
dkk (2007:80) mendefenisikan pembelajaran sebagai suatu aktifitas mengorganisasi
atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkan dengan anak didik
sehingga terjadi proses belajar. Lingkungan dalam hal ini tidak hanya ruang
belajar, tetapi juga meliputi guru, alat peraga, perpusakaan, laboratorium, dan
sebagainya yang relevan dengan kegiatan belajar siswa.
Sedangkan menurut Dimyati
dan Mudjiono dalam Syaiful Sagala (2006:62) pembelajaran adalah kegiatan guru
secara terprogram dalam desain intruksional, untuk membuat siswa belajar secara
aktif, yang menekankan pada penyediaan 10 sumber belajar. Pembelajaran sebagai
proses belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreatifitas berfikir
yang dapat meningkatkan kemampuan berfikir siswa, serta dapat meningkatkan
kemampuan mengkontruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan
yang baik terhadap materi pelajaran.
2.
Pengertian
Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah
suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedomandalam
merencanakan pembelajaran di kelas. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan
pembelajaran yang akan digunakan termasuk didalamnya tujuan-tujuan pengajaran,
tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan
pengelolaan kelas (Arends dalam Trianto, 2010:51). Sedangkan menurut Joyce & Weil (1971) dalam Mulyani
Sumantri , dkk (1999:42) model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman
belajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran tertentu, dan memiliki fungsi sebagai pedoman bagi para perancang
pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktifitas
belajar mengajar.
Berdasarkan dua pendapat
diatas, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah kerangka
konseptual yang melukiskan prosedur sistematik dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dan berfungsi
sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan para guru dalam merancang dan
melaksanakan proses belajar mengajar.
Menurut Trianto (2010:53)
fugsi model pembelajaran adalah sebagai pedoman bagi perancang dan para guru
dalam melaksanakan pembelajaran. Untuk memilih model ini sangat dipengaruhi
oleh sifat dari materi yang akan diajarkan, dan juga dipengaruhi oleh tujuan
yang akan dicapai dalam pengajaran tersebut serta tingkat kemampuan peserta
didik.
B.
CIRI-CIRI
KHUSUS MODEL PEMBELAJARAN
1. Rasional
teoretis logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangannya. Model
pembelajaran mempunyai teori berfikir yang masuk akal. Maksudnya para pencipta
atau pengembang membuat teori dengan mempertimbangan teorinya dengan kenyataan
sebenarnya serta tidak secara fiktif dalam menciptakan dan mengembangkannya.
2. Landasan
pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar(tujuan pembelajaran yang akan
dicapai). Model pembelajaran mempunyai tujuan yang jelas tentang apa yang akan
dicapai, termasuk didalamnya apa dan bagaimana siswa belajar dengan baik serta
cara memecahkan suatu masalah pembelajaran.
3. Tingkah
laku mengajar yang diperlukan agar maodel tersebut dapat dilaksanakan dengan
berhasil. Model pembelajaran mempunyai tingkah laku mengajar yang diperlukan
sehingga apa yang menjadi cita-cita mengajar selama ini dapat berhasil dalam
pelaksanaannya.
4. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan
pembelajaran itu dapat tercapai. Model pembelajaran mempunyai lingkungan
belajar yang kondusif serta nyaman, sehingga suasana belajar dapat menjadi
salah satu aspek penunjang apa yang selama ini menjadi tujuan pembelajaran.
Pada
akhirnya setiap model pembelajaran memerlukan sstem pengelolaan lingkungan
belajar yang berbeda. Setiap pendekatan memberikan peran yang berbeda kepada siswa,
pada ruang fisik, dan pada sistem sosial kelas.
(Pengembangan Model
Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar Siswa,2017:40-43)
C.
MACAM-MACAM
MODEL PEMBELAJARAN
1.
Examples
Non Examples
Model pembelajaran
Examples Non Examples sesuai dengan pendapat Buehi (1996) yang dikutip dari
Apariani dkk, (2010:20) dijelaskan sebagai suatu taktik yang tepat diterapkan
atau digunakan dalam mengajarkan suatu definisi konsep.
Taktok yang dimaksud
disini memiliki tujuan untuk mempermudah para siswa dengan cepat memahami
suatu definisi konsep dengan menggunakan
dua buah hal. Yang pertama adalah examples dan yang kedua adalah non examples
yang sesuai dengan definisi konsep yang hendak diajarkan guru kepada siswa
dengan cara meminta siswa untuk melakukan klasifikasi atau penggolongan dari
examples maupun dari non examples.
Examples memberi sebuah
gambaran dari sesuatu yang menjadi contoh sesuai materi yang sedang dibahas,
sedangkan non examples memberi sebuah gambaran terhadap sesuatu yang bukan
merupakan contoh dari materi dibahas.
Definisi dari Model Examples non examples yang dikutip dari
Roestiyah (2001:73) didefinisikan sebagai model pembelajaran yang mempersiapkan
dan menggunakan gambar atau diagram maupun tabel yang telah disesuaikan dengan
materi bahan ajar dan kompetensi dasar, maupun penyajian gambar dapat ditempel
atau ditampilkan menggunakan LCD atau OHP.
Sumber:http://www.infoduniapendidikan.com/2015/06/pengertian-dan-langkah-model-pembelajaran-example-non-example.html
Langkah dalam menerapkan Examples Non Examples sebagai berikut:
a. Guru
mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran
b. Guru
menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP
c. Guru
memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada peserta didik untuk
memperhatikan/menganalisa gambar
d. Melalui
diskusi kelompok 2-3 orang peserta didik,hasil daskusi dari analisa
gambar tersebut dicatat pada kertas
e. Melalui dari komentar /hasil diskusi peserta
didik, guru memjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai .
(Pengembangan Model
Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar Siswa,2017:44)
2.
Picture
and pictur
Model pembelajaran picture and picture merupakan salah satu model
pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran picture
and picture
ini dapat digunakan dalam berbagai mata pelajaran dan tentunya dengan kemasan
dan kreatifitas guru. Sejak di populerkan sekitar tahun 2002, model
pembelajaran ini mulai menyebar di kalangan guru di Indonesia. Dengan
menggunakan model pembelajaran tertentu, maka pembelajaran menjadi
menyenangkan. Selama ini hanya guru sebagai aktor di depan kelas, dan
seolah-olah gurulah sebagai satu-satunya sumber belajar.
Model pembelajaran picture
and picture merupakan sebuah model dimana guru menggunakan alat bantu atau
media gambar untuk menerangkan sebuah materi atau memfasilitasi siswa untuk
aktif belajar. Dengan menggunakan alat bantu atau media gambar, diharapkan
siswa mampu mengikuti pelajaran dengan fokus yang baik dan dalam kondisi yang
menyenangkan. Sehingga apapun pesan yang disampaikan bisa diterima dengan baik
dan mampu meresap dalam hati, serta dapat diingat kembali.
Pembelajaran ini memiliki ciri Aktif,
Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan. Inovatif setiap pembelajaran harus
memberikan sesuatu yang baru, berbeda dan selalu menarik minat peserta didik.
Dan Kreatif, setiap pembelajarnya harus menimbulkan minat kepada peserta didik
untuk menghasilkan sesuatu atau dapat menyelesaikan suatu masalah dengan
menggunakan metode, teknik atau cara yang dikuasai oleh siswa itu sendiri yang
diperoleh dari proses pembelajaran.
Sesuai dengan namanya, tipe ini menggunakan
media gambar dalam proses pembelajaran yaitu dengan cara memasang / mengurutkan
gambar-gambar menjadi urutan yang logis. Melalui cara seperti ini diharapkan
siswa mampu berpikir dengan logis sehingga pembelajaran menjadi bermakna.
Sumber:https://www.kompasiana.com/munasaroh/59c38153298f391609680442/metode-pembelajaran-picture-and-picture-dan-prakteknya-dalam-pembelajaran-kurtilas?page=all
Langkah dalam menerapkan Picture and Picture sebagai berikut:
a. Guru
menyampaikan kontemporer yang ingin dicapai
b. Guru
menyampaikan materi sebangai pengantar
c. Guru
menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi
d. Guru
menunjuk/memanggil peserta didik secara bergantian memasang /mengurutkan
gambar-gambar menjadi urutan yang logis
e. Guru
menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut.
(Pengembangan Model
Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar Siswa,2017:45)
3.
Concept
Sentence
Kiranawati
(2007:8) mendefinisikan consept sentence merupakan model pembelajaran yang menekankan pada siswa dibentuk
kelompok heterogen kemudian setiap kelompok yang sudah dibentuk masing-masing
membuat kalimat dengan minimal 4 kata kunci sesuai materi yang disajikan.
Pendapat serupa juga dikemukakan oleh Erman (2009:5) memberi definisi model consept sentence adalah model
pembelajaran dengan cara siswa dibentuk berkelompok dan membuat kalimat dengan
minimal 4 kata kunci sesuai dengan materi yang disajikan oleh guru.
Model
consept sentence prosedurnya adalah model pembelajaran dengan penyampaian
kompetensi, sajian materi, membentuk kelompok heterogen, guru menyiapkan kata
kunci sesuai materi bahan ajar, tiap kelompok membuat beberapa kalimat
berdasarkan kata kunci, presentasi (Herdiyan, 2009:10). Dari berbagai pendapat
di atas dapat disimpulkan model consept sentence adalah model pembelajaran yang dalam pelaksanaannya siswa dibentuk
berkelompok, kemudian tiap kelompok membuat atau menentukan minimal 4 kata kunci,
setelah menentukan kata kunci kemudian siswa membuat kalimat berdasarkan kata
kunci yang sudah disiapkan.
Model
pembelajaran concept sentence didasarkan pada teori behavioristik dan teori perkembangan kognitif
siswa. Menurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku
sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Salah satu
tokoh aliran behavioristik yaitu Skinner menjelaskan bahwa dalam konsep belajar
hubungan antara stimulus dan respon yang terjadi merupakan akibat yang terjadi
melalui interaksi dalam lingkungannya, yang kemudian akan menimbulkan perubahan
tingkah laku.
Stimulus-stimulus yang
diberikan kepada seseorang akan saling berinteraksi dan interaksi antara
stimulus-stimulus tersebut akan mempengaruhi bentuk respon yang akan diberikan.
Faktor yang juga dianggap penting oleh aliran behavioristik adalah faktor
penguatan (reinforcement). Penguatan adalah apa saja yang dapat memperkuat timbulnya respon
(Budiningsih, 2005:20). Bila penguatan ditambahkan (positive reinforcement) maka respon
akan semakin kuat. Begitu juga jika penguatan dikurangi (negative reinforcement) respon pun
akan tetap dikuatkan. Keduanya bertujuan untuk memperkuat respon. Namun bedanya
apabila penguat positif itu ditambah, sedangkan penguat negatif dikurangi untuk
memperkuat respon.
Teori belajar behavioristik
adalah teori perubahan perilaku yang dapat diamati, diukur dan dinilai secara
konkret. Teori ini mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat
mekanistis, menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau
respon, menekankan pentingnya latihan, mementingkan mekanisme hasil belajar,
mementingkan peranan kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh adalah
munculnya perilaku yang diinginkan. Teori ini mendukung pembelajaran dengan
menggunakan model concept sentence berbantuan flash card karena siswa akan dirangsang dengan kartu bergambar yang berisi
kata kunci dan menghasilkan tulisan deskripsi sebagai respon.
Sedangkan
menurut teori perkembangan kognitif, seseorang membangun kemampuan kognitif
melalui tindakan yang termotivasi dengan sendirinya terhadap lingkungan.
Terdapat empat periode perkembangan kognitif yang dilalui siswa yaitu tahap
sensorimotor (0-2 tahun), pra-operasional (2-6 tahun), operasional konkret (7-11
tahun), dan operasional formal (12 tahun ke atas). Berdasarkan tahapan
tersebut, siswa kelas II sekolah dasar yang rata-rata berumur antara 6 hingga 8
tahun berada pada tahap operasional konkret. Siswa yang berada pada tahap
operasional konkret mempunyai cara berpikir yang masih konkret dan belum mampu
menangkap abstrak.
Sumber:https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2016/01/08/model-pembelajaran-concept-sentence/
Langkah
dalam menerapkan Concept Sentence adalah sebagai berikut:
a. Guru
menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
b. Guru
menyajikan materi secukupnya.
c. Guru
membentuk kelompok yang angggotnya ± 4 orang secara heterogen
d. Guru
menyajikan beberapa kata kunci sesuai
materi yang disajikan.
e. Tiap
kelompok disuruh membuat beberapa kalimat dengan mengunakkan minimal 4 kata
kunci setiap kalimat.
(Pengembangan
Model Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar Siswa,2017:58)
4.
Scramble
Model
Pembelajaran Kooperatif Scramble adalah
pembelajaran secara berkelompok dengan mencocokkan kartu pertanyaan dan kartu
jawaban yang telah disediakan sesuai dengan soal.( Fadmawati,2009). Sedangkan
menurut Soeparno (1998:60) berpendapat bahwa metode scramble adalah salah satu
permainan bahasa, pada hakikatnya permainan bahasa merupakan suatu aktifitas untuk
memperoleh keterampilan tertentu dengan cara menggembirakan. Harjasurjana dan Mulyati dalam Rahayu (2007)
“Mengemukakan bahwa Istilah “Scramble” di pinjam dari bahasa inggris yang
berarti perbuatan, pertarungan, perjuangan.” Istilah ini digunakan untuk
sejenis permainan kata, dimana permainan menyususn huruf huruf yang telah
diacak susunannya menjadi suatu kata yang tepat. Menurut Hesti Damayanti (2010:
3-4), Model pembelajaran scramble adalah model pembelajaran yang menggunakan
penekanan latihan soal yang dikerjakan secara berkelompok yang memerlukan
adanya kerjasama antar anggota kelompok dengan berfikir kritis sehingga dapat
lebih mudah dalam mencari penyelesaian soal.
Sumber:https://modelpembelajaran1.wordpress.com/2016/02/20/langkah-langkah-model-pembelajaran-scramble/
Langkah dalam menerapkan scramble adalah sebagai berikut:
a. Buatlah
pertanyaan yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
b. Buatlah
jawaban yang diacak hurufnya
c. Guru
menyajikan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai
d. Membagikan
lembar kerja sesuai contoh.
(Pengembangan
Model Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar Siswa,2017:58)
5.
Explicit
Instruction
Model
pembelajaran Explicit Intruction (pengajaran langsung) merupakan suatu pendekatan yang
dirancang untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedur dan
pengetahuan deklaratif yang dapat diajarkan dengan pola selangkah
demi selangkah (Suyatno, 2009:127).
Menurut Arends (dalam Trianto, 2009:41) model pembelajaran
explicit instruction adalah suatu pendekatan pembelajaran yang dirancang khusus
untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan
deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat
diajarkan dengan pola selangkah demi selangkah.
Selain itu, Rosenhina, dkk (dikutip Yasa, 2012) mengemukakan bahwa Explicit Intruction merupakan suatu model
pembelajaran secara langsung agar siswa dapat memahami serta benar-benar
mengetahui pengetahuan secara menyeluruh dan aktif dalam suatu
pembelajaran. Menurut Archer & Hughes (dalam Huda, 2013: 186):
Strategi Explicit Instruction adalah salah satu pendekatan mengajar yang
dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa. Strategi ini berkaitan
dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dan
dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi
selangkah.Strategi ini sering dikenal dengan Model Pengajaran Langsung.
Explicit Instruction,menurut Kardi (dalam
Huda, 2013: 186), dapat berbentuk “ceramah, demonstrasi, pelatihan atau
praktik, dan kerja kelompok”.
Arend
dalam Trianto (2010:41) menjelaskan bahwa model Explicit Intruction disebut
juga dengan direct instruction merupakan salah satu pendekatan mengajar yang
dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan
pengetahuan procedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan
pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah.
Kemudian
Anurrahman (2009:169) mengemukakan bahwa Explicit Intruction atau yang dikenal
sebagai pengajaran langsung merupakan suatu model dimana kegiatan terfokus pada
aktivitas-aktivitas akademik sehingga di dalam implementasi kegiatan
pembelajaran guru melakukan kontrol yang ketat terhadap kemajuan siswa,
pendayagunaan waktu serta iklim kelas yang dikontrol secara ketat pula.
Sumber:http://abdulgopuroke.blogspot.com/2017/03/model-pembelajaran-explicit-instruction.html
Langkah dalam menerapkan Explicit Instruction
adalah sebagai berikut
a. Menyampaikan
tujuan dan mempersiapkan peserta didik
b. Mendemostrasikan
pengetahuan dan keterampilan
c. Membimbing
pelatihan
d. Mengecek
pemahaman dan memberikan umpam balik
e. Memberikan
kesempatan untuk latihan lanjutan
(Pengembangan
Model Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar Siswa,2017:58)
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Model-model
pembelajaran merupakan kerangka konseptual sedangkan strategi lebih menekankan
pada penerapannya di kelas sehingga model-model pembelajaran dapat digunakan
sebagai acuan pada kegiatan perancangan kegiatan yang sistematik dalam
mengkomunikasikan isi pelajaran kepada siswa untuk siswa mengerti . Pendekatan
pembelajaran memiliki banyak sekali definisi namun masing-masing masih memiliki
hubungan. Pada model – model pembelajaran yang kita bahas ada 5 yaitu : Examples non examples, picture and picture, consept sentence, Scramble, explicit
instruction
B.
SARAN
Dalam penyusunan makalah ini,
penulis menyadari bahwa dalam pembahasan masih terdapat kekurangan baik dari
substansi materi maupun contoh dari setiap materi yang dibahas. Penulis menyarankan kepada guru maupun calon
guru untuk menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan
disampaikan, dan sesuai dengan kadaan siswa.
Dalam penulisan makalah ini juga
masih terdapat kekurangan lain, oleh karena itu saran dan kritik sangat penulis
butuhkan dalam memperbaiki makalah berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat
khususnya untuk penulis dan umumnya untuk pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
H. Darmadi. 2017. Pengembangan Model Dan Metode Pembelajaran
Dalam Dinamika Belajar Siswa. Yogyakarta. Budi Utama
Anonim. 2015. Pengertian
dan Lagkah Model Pembelajaran Example Non Example (online),
http://www.infoduniapendidikan.com/2015/06/pengertian-dan-langkah-model- pembelajaran-example-non-example.html diakses 9 Desember 2018
Munasaroh. Metode Pembelajaran Picture and Picture dan Prakteknya dalam
Pembelajaran Kurtilas (online),
https://www.kompasiana.com/munasaroh/59c38153298f391609680442/metode- pembelajaran-picture-and-picture-dan-prakteknya-dalam-pembelajaran-kurtilas?page=all diakses 9 Desember 2018
Biyasa Bagawana.
2016. Model Pembelajaran Concept Sentence
(online),
https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2016/01/08/model-pembelajaran-concept-sentence/ diakses 9 Desember 2018
Gopuroke Abdul. 2017. Model Pembelajaran Explicit Instruction
(online),
Anonim.
2016. Langkah-langkah Model Pembelajaran Scramble (online),
https://modelpembelajaran1.wordpress.com/2016/02/20/langkah-langkah-model-pembelajaran-scramble/ diakses 9 Desember 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar